Modal Asing Kabur Seiring Rupiah Anjlok

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan RI sebesar Rp 21,46 triliun pada 16-18 April 2024. Larinya modal asing dari RI sejalan dengan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/4) mata uang Garuda itu melemah 81 poin atau 0,50 persen ke level Rp 16.260 per dolar AS.

Dalam laporan BI, modal asing yang kabur tersebut tercatat di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 9,79 triliun. Sementara di pasar saham kabur Rp 3,67 triliun dan modal asing yang kabur dari pasar SRBI tercatat Rp 8 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 16 – 18 April 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto (keluar) Rp 21,46 triliun terdiri dari jual neto Rp 9,79 triliun di pasar SBN, jual neto (keluar) Rp 3,67 triliun di pasar saham, dan jual neto (keluar) Rp 8 triliun di SRBI," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (21/4).

Sementara itu, premi credit default swap (CDS) Indonesia tenor lima tahun per 18 April 2024 sebesar 76,40 bps, turun dibandingkan 12 April 2024 sebesar 77,24 bps.

Kemudian, imbal hasil atau yield SBN tenor sepuluh tahun turun ke level 6,91 persen pada Jumat (19/4), dari hari sebelumnya 6,93 persen. Yield SBN ini dinilai masih kompetitif dibandingkan dengan yield US Treasury dengan tenor sepuluh tahun di level 4,633 persen.

Di sisi lain, rupiah dibuka di level Rp 16.230 per dolar AS pada Jumat (19/4), menguat dibandingkan sehari sebelumnya Rp 16.170 per dolar AS. Indeks dolar AS menguat ke level 106,15.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," ungkapnya.

Video: 
SRI MULYANI KOK JADI KOPLAK! RUPIAH TIDAK MELEMAH, TAPI DOLLAR YG
MENGUAT. ADA APA DENGAN BU MENKEU?


kumparan, zidworld