-->

Surut Satu Meter Per Tahun Tetapi Laut Mati Menolak Mati


Permukaan Laut Mati surut satu meter per tahun. Meski terancam binasa, perairan kuno paling bergaram ini memiliki mekanisme alami buat mencegah kepunahan. Bagaimana bisa?


Selama beribu tahun Laut Mati menjadi simbol spiritualitas tiga agama. Di pesisirnya Nabi Daud dan Nabi Musa pernah berjejak menggores tinta sejarah. Kini Laut Mati terancam punah.


Lubang Tanda Kiamat

Jika 40 tahun lalu kawasan pesisir Laut Mati masih utuh, kini wilayah yang sama dipenuhi oleh lebih dari 5.500 lubang runtuhan. Tahun 2016 silam saja Israel melaporkan lebih dari 700 lubang terbentuk. Padahal pada awal dekade 1990an jumlahnya hanya belasan per tahun.



Kebal Hingga Akhir

Ilmuwan meyakini Laut Mati tidak akan punah. Pasalnya kandungan mineral di Laut Mati memiliki karakter hygroskopi, yakni mampu menyerap molekul air dari udara dan lingkungan sekitar, seakan ia memiliki mekanisme kekebalan tubuh sendiri. Keberadaan mineral tersebut pula yang menyelamatkan kawasan perairan ini dari kepunahan beribu tahun silam.


Ancaman dari Utara
Lonceng kematian mulai berdentang ketika penduduk mengalihkan aliaran air di Sungai Yordan untuk keperluan pertanian di dataran tinggi Golan dan selatan Libanon berabad-abad silam. Situasi ini diperparah ketika aliran air buat Sungai Yordan yang berasal dari Sungai Yarmouk di Suriah berkurang akibat puluhan bendungan yang dibangun pemerintah Damaskus.


Menguap dan Meranggas

Akibat berkurangnya volume air dari Sungai Yordan, permukaan Laut Mati surut dengan kecepatan tinggi, yakni lebih dari satu meter per tahun.


Pantai Menjauh

Pada awal 1930an luas Laut Mati melebihi 1.000 kilometer persegi dengan tinggi permukaan sekitar 390 meter di bawah permukaan laut. Kini luasnya hanya mencapai 605 kilometer persegi dengan ketinggian permukaan 418 meter di bawah permukaan laut. Ketika air menyurut, karakter geografis kawasan peisisirnya ikut berubah.


Bencana Lingkungan

Surutnya permukaan air Laut Mati diikuti dengan berkurangnya volume air tanah. Ketika endapan garam di dalam tanah ikut tergerus, permukaan tanah mengalami depresi. Akibatnya kini kawasan pesisir Laut Mati kini dipenuhi oleh lubang menganga yang memaksa pemerintah menutup sejumlah garis pantai untuk alasan keamanan.


Proyek Besar di Ufuk Timur

Situasi ini memaksa pemerintah Yordania dan Israel bertindak cepat. Sejak 2009, Amman menyedot 300 juta kubik meter air dari Laut Merah untuk dimurnikan dan membuang air yang telah diolah ke Laut Mati melalui pipa bawah tanah. Tahun 2013 Palestina, Israel dan Yordan sepakat membangun pipa sepanjang 180 km yang menghubungkan Laut Merah dan Laut Mati.


Tiga Menghadang Kematian

Namun proyek tersebut bukan tanpa tantangan. Air garam dari Laut Merah harus terlebih dahulu dimurnikan sebelum dipompa ke Laut Mati. Pasalnya air laut dapat merusak struktur kimia air Laut Mati yang tergolong paling unik di Bumi. Terlebih, proyek ter
sebut melibatkan tiga pihak yang selama ini saling memerangi satu sama lain.


dw
Next Post Previous Post