Kenali Gejala 'Atrial Fibrillation' Gangguan Detak Jantung yang Berbahaya


Atrial Fibrillation (A-fib) adalah gangguan irama detak jantung yang meningkatkan risiko pembekuan darah, sesak nafas dan stroke.


Meski risiko A-fib meningkat karena usia, tetapi kadang-kadang dapat terjadi di kalangan anak muda.

Orang dengan A-fib mungkin memiliki detak jantung lebih cepat dari biasanya, dan jantung tidak memompa darah ke seluruh tubuh secara efisien. Darah dapat terkumpul atau menggenang di dalam jantung, meningkatkan kemungkinan terjadinya penggumpalan.

Dikutip dari MedicalNewsToday, jantung manusia terdiri dari empat ruang, dua ruang atas disebut atrium dan dua ruang bawah disebut ventrikel. Setiap kali jantung berdetak, memompa darah dari atrium ke ventrikel dan kemudian dari ventrikel ke seluruh tubuh.

Setiap detak jantung dimulai dari bagian atas jantung dan bergerak ke bawah. Sinyal listrik mengontrol kecepatan detak jantung dan mengoordinasikan aliran darah di antara bilik.

Ketika seseorang memiliki A-fib, sinyal-sinyal listrik ini menjadi terdistorsi, menyebabkan atrium bergetar, atau berkedut secara tidak menentu, ini disebut fibrilasi.

Selama detak jantung, jantung tidak memompa semua darah dari atrium ke ventrikel, dan aliran darah tidak mengikuti ritme yang biasa.

Gejala Atrial Fibrillation:
  • Tidak semua orang dengan A-fib akan mengalami gejala, dan pada mereka yang mengalaminya, gejalanya hanya muncul sebentar-sebentar. Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA) gejala yang paling umum adalah jantung berdebar. Namun, ada juga gejala lain yang terjadi, seperti:Palpitasi atau perasaan detak jantung yang tidak teratur
  • Sesak napas, terutama saat berolahraga atau beraktivitas
  • Nyeri dada, tekanan, atau ketidaknyamanan
  • Fekanan darah rendah , pusing dan pingsan
  • Kelelahan
  • Kebingungan atau perasaan tidak nyaman

Meskipun penuaan dan riwayat keluarga merupakan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, ada banyak cara untuk mengurangi risiko A-fib dan menjaga kesehatan jantung.

Menjaga kondisi yang mendasarinya, seperti hipertensi atau diabetes, terkendali juga mengurangi risiko A-fib.

Perubahan gaya hidup dapat mengurangi banyak risiko. Dalam hal gaya hidup, aturan dasar dengan mengikuti makanan bergizi, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan memelihara berat badan. Orang yang merokok atau minum alkohol juga dapat mengurangi risiko mengembangkan atrial fibrillation dengan membatasi atau menghentikan perilaku tersebut.



tempo, zaman
Next Post Previous Post