Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus AS Makin Meluas


Ketua DPR AS menuntut Rektor Universitas Columbia Minouche Shafik agar mundur karena terus meluasnya aksi demonstrasi mahasiswa yang menuntut diakhirinya perang Israel-Hamas di Gaza. Kenapa Ketua DPR AS bersikap anti-demokrasi seperti itu?

Demonstrasi berskala besar kembali digelar mahasiswa University of Texas di kota Austin, University of Minnesota, University of Columbia, University of Southern California, Harvard University, Emmerson College, University of Michigan, New York University, Northwestern University, George Washington University, Yale dan banyak lainnya.

Demonstrasi mahasiswa di sedikitnya 15 kampus terkemuka di Amerika itu menuntut diakhirinya perang Israel-Hamas di Gaza dan pemisahan kampus dengan perusahaan apapun yang terkait dengan upaya militer Israel di Gaza.

Namun berbicara pada wartawan seusai melangsungkan pertemuan dengan Presiden Universitas Columbia Minouche Shafik hari Rabu (24/4), Ketua DPR Mike Johnson justru menyerukan pengunduran diri Shafik sebagai presiden “salah satu institusi akademi terkemuka di AS.”

“Saya berada di sini hari ini bersama mitra-mitra saya, dan menyerukan pengundurkan diri Shafik jika ia tidak dapat segera menertibkan kekacauan di kampus ini. Sebagai Ketua DPR, saya bertekad bahwa Kongres tidak akan berdiam diri ketika mahasiswa-mahasiswa Yahudi terpaksa hidup dan tinggal di rumah, bukan di kelas, dan bersembunyi karena takut.”

Enam belas senator Partai Republik di New York telah menulis surat kepada Gubernur Kathy Hochul, meminta pemimpin yang berasal dari Partai Demokrat itu untuk mengirim Garda Nasional ke Universitas Columbia guna melindungi mahasiswa dan staf Yahudi.

“Situasinya sangat mengerikan, saya tidak dapat berkonsentrasi di dalam kelas. Mereka berteriak-teriak sepanjang hari. Saya takut untuk mengatakan bahwa saya orang Yahudi karena mereka semua membawa foto-foto yang mendukung Hamas,” ujar seorang mahasiswa Yahudi di Universitas Columbia yang enggan menyebutkan namanya.

Aksi demonstrasi menutut diakhirnya perang Israel-Hamas muncul di sejumlah besar kampus pasca penangkapan massal seratusan mahasiswa di Universitas Columbia.

“Saya berada di sini untuk menuntut diberlakukannya segera gencatan senjata dan diizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza,” ujar seorang mahasiswa lain yang juga tidak ingin menyebut namanya.

Mahasiswa Bantah Tuduhan Anti-Semitisme

Kelompok-kelompok yang mengorganisir protes tersebut menyangkal tuduhan antisemitisme, dan mengatakan demonstrasi itu ditujukan terhadap Israel dan tindakannya di Gaza.

Ribuan mahasiswa menuntut pihak kampus untuk memutuskan hubungan keuangan dengan Israel dan melepaskan diri dari perusahaan-perusahaan yang mendukung konflik yang telah berlangsung berbulan-bulan, yang dipicu oleh serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan.

Ratusan orang telah ditangkap dengan tuduhan masuk tanpa izin atau melakukan tindakan tidak tertib.

Mahasiswa Indonesia Ikut Demo Pro-Palestina di Universitas di New York

Mahasiswa Indonesia ikut berdemo di kampus Columbia University, New York – para demonstran mendirikan tenda dan menuntut pihak kampus memutuskan hubungan finansial dan akademis dengan Israel. Lihat videonya

voa